Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Kandungan QS. Al-Kautsar

Gambar
  إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (1) Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. (2) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (3)”             Surah al-Kautsar turun sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Oleh karena itu surat ini tergolong sebagai surat Makiyah. Terdiri dari 3 ayat dan merupakan wahyu ke-14 atau ke-15. Ia turun setelah surat al-‘Adiyat dan sebelum at-Takatsur. Al-Kautsar artinya nikmat yang banyak. Namun ada juga yang mengartikannya sebagai sungai di surga. Nama lain dari al-Kautsar adalah an-Nahr.             Surat al-Kautsar turun berkaitan dengan ejekan kaum kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad saw. Mereka mengatakan bahwa keturunan beliau tidak akan banyak dan tidak berlanjut. Hal ini mereka lakukan ketika salah satu putra beliau meninggal dunia. Sebagai budaya

Kandungan QS. At-Takatsur

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8) Artinya : “ Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(8)”       Surat at-Takatsur merupakan surat Makiyah. Kata “at-Takatsur” diambil dari ayat pertama yang mempunyai arti bermegah-megahan. Ia terdiri dari 8 a

Kandungan QS. Al-Maun

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7) Artinya : “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (1) Itulah orang yang menghardik anak yatim, (2) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (3) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (4) (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, (5) orang-orang yang berbuat ria. (6) dan enggan (menolong dengan) barang berguna.(7) ”       Surat al-Ma’un terdiri dari 7 ayat. Diturunkan di Mekah dan termasuk surat Makiyah. Kata “al-Maun” diambil dari ayat terakhir yang berarti barang berguna. Surat Al-Ma’un mempunyai beberapa nama, yaitu : ad-Din (agama, pembalasan), at-Takdzib (dusta/ kebohongan), al-Yatim (anak yatim), dan ara’aita (tahukah kamu). Surat ini adalah wahyu ke-17 yang diterima Nabi M

Kandungan QS. Al-Humazah

Gambar
            Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatan dan karunia kepada manusia. Akan tetapi banyak manusia yang lupa bahwa semuanya adalah berasal dari Allah. mereka menganggap karunia tersebut adalah hasil dari usahanya sendiri. Sehingga mereka menjadi serakah dan tidak mau berbagi dengan orang lain. Mereka juga menjadi orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain. Padahal dalam karunia yang mereka dapat terselip hak orang lain.             وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1) الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9) Artinya : “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (1) yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,(2) dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, (3) sekali-kali tidak! Sesungguh